Bagaimana pun baiknya kita berlaku baik, memang akan ada orang yang merasa bahwa kita tidak cukup baik baginya

Selasa, 10 September 2013

Cerita Perjalanan Cinta (Part-3)

Cerita Perjalanan Cinta Part-3


Malam itu seluruh tubuhku terasa lelah sekali, karena seharian berada di kampus dengan segala aktivitas-aktivitas yang telah ku jalani membuat diri ini terasa sangat capek, lelah tak berdaya. Ingin segera aku memejamkan mataku, tapi tak mau terpejam, mata ini masih sulit untuk di pejamkan meskipun tubuhku sudah begitu letih.

Aku teringat akan cerita perjalanan cinta teman lamaku itu, irwan. Dia sungguh beruntung bisa mendapatkan isteri secantik Zahra. Dengan jilbab nya yang mengulur ke bawah dan cara berpakaian yang begitu tertutup membuatku makin termotivasi untuk mendapatkan gadis shalihah seperti Zahra. Ah, andaikan aku yang menjadi suaminya tentu aku sangatlah beruntung bahkan, orang yang paling beruntung di dunia ini telah mendapat gadis shalihah secantik dia. Siapapun pasti mendamba gadis cantik dan shalihah seperti Zahra, siapa yang gak mau. Preman pun yang berigajul pasti mengingkan punya isteri seperti itu.

Aku tersadar dalam khayalanku, lalu mengucap istighfar. Sunguh, berdosa diriku ini mengharapkan orang yang sudah bersuami, apalagi yang menjadi suaminya ialah temanku sendiri. Ah, bagaimanapun aku tetap berdosa telah membayangkan isteri orang.

Tanpa disadari rupanya aku telah tertidur, mata ini tak terasa terpejam begitu saja. Tiba-tiba aku melihat sesosok perempuan membuka pintu kamarku dan tanpa di suruh dia langsung masuk dan menghampiriku. Perempuan yang sangat aku kenal. Iya, dia riska mantan pacarku sewaktu aku SMA dulu. Dia terlihat sangat cantik dan manis dengan baju putih yang di kenakannya.

Setelah sekian lama tak bertemu,, kini dia ada di depan mataku, lalu dia mendekati sambil memberikan senyum manis yang merekah dari bibirnya yang tipis. Dia duduk di sampingku. Aku pun, bangkit dari tempat tidurku dan mendekatinya. Sesaat wajah kami bertatapan, matanya begitu menusuk relung-relung di hatiku, seakan menyuruhku untuk berbuat sesuatu. Perlahan dan pasti aku mendakatkan wajahku ke wajahmu dan terjadilah…

***

Tiba-tiba aku terbangun. Dan jam di dinding kamarku menunjukan pukul 04.20. masih ada waktu untuk aku mandi junub terlebih dahulu. Iblis selalu saja  tak henti-hentinya mengganggu manusia. Mereka punya beribu-ribu cara untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Beruntung ini hanyalah mimpi. Jika terjadi di dunia nyata aku tidak tahu apakah aku bisa melawan gejolak nafsuku atau tidak.

Aku jadi teringat masa-masa ketika aku pacaran dengan riska dulu. Kami menjalin asmara hampir selama tiga tahun. Dan selama itu pula banyak hal-hal yang pernah kami lakukan selama masa pacaran. Yups pacaran, karena ketika itu usia kami masih usia sekolah. Jadi kami hanya bisa berani untuk berpacaran. Aku begitu akrab dengan keluarganya, bahkan jika aku main ke rumahnya riska malam-malampun orang tuaya tak pernah melarang. Karena mereka sudah sangat percaya bahwa aku ini anak baik-baik. Padahal orang tidak bisa di lihat hanya dari luarnya saja. Entah dengan cara apa orang tua riska menilaiku. Tapi yang jelas dia sangat setuju jika aku berpacaran dengan putrinya itu.

Waktu itu nafsuku begitu membuncah. Kebetulan orang tuanya sudah pada tidur, tinggal aku dan riska berdua sedang mengobrol di ruang tamu. Ini akan menjadi saat-saat yang sangat menguntungkan buatku. Dimana kami berdua bisa bebas melakukan apa saja yang kami mau.

Sambil menunggu saat-saat yang tepat untuk aku mulai aksiku. Aku main-main hape terlebih dahulu. Kebetulan wallpaper di hapeku bergambarkan lapadz nabi Muhammad. Ketika melihat itu aku langsung beristighfar. Menyadari apa yang telah aku rencanakan ternyata perbuatan yang sangat tercela. “wala takrobu zina (dan janganlah kamu mendekati zina”.

Menyadari akan kesalahanku, aku langsung pamit dan bergegas pulang, bagaimanapun imanku masih sangat lemah. Jika aku masih diam disitu dan malam semakin larut maka aku yakin setan akan terus menggodaku untuk berbuat hal-hal yang keji. Apalagi perempuan jika sudah terjerat oleh yang namanya cinta. Apapun akan dia turuti asalkan si cowoknya tidak berpaling darinya atau mengkhianatinya.

Memalukan sekali jika sampai aku berbuat seperti itu. memilih kesenangan dunia yang hanya sesaat daripada akhirat yang kekal. Godaan memang selalu ada, tapi jika kita selalu menyertakan Allah dalam setiap langkah kita insya allah syetan pun tak akan sanggup membuat kita tersesat.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan. Tanpa di sangka dan tanpa di duga. Hubungan yang selama ini aku pertahakan selama tiga tahun lamanya kini harus berakhir. Dan baru aku ketahui ternyata dia telah menduakanku, dia telah kembali pada kekasih lamanya dan tega mengkhianatiku. Sedih rasanya, tapi mau bagaimana lagi, ini sudah dalam kehendak-Nya. Memang salah jika aku terus meneruskan hubungan yang belum halal ini. Aku bersyukur Allah masih menyayangiku dan memberiku isyarat dengan rasa sakit hati ini agar aku tidak boleh berpacaran lagi. benar kata guru ngajiku dulu “jika ngaku lelaki gentle, jangan hanya bisa memacarinya. Tapi datangi orang tuanya dan bilang kalau kamu mau melamar anaknya”. Jangan jadi lelaki pengecut yang hanya bisa memacari tapi di tanya kapan mau nikah malah bengong.

Aku tidak mengerti dengan cara berfikir riska. Kalau di pikir-pikir aku ini tidak jelek-jelek amat, malah tidak kalah dengan lelaki pilihannya riska sekarang.  Maksudku lebih ganteng dia siih. Tapi gak apa-apa, aku berusaha untuk ikhlas. Karena kalaupun jodoh tentunya gak akan kemana. Pasti akan kembali lagi.

Aku dan riska yang putus, orang tuanya malah panik. Jelaslah dia sudah setuju sekali jika riska berpacaran denganku. Malah lelaki itu sempat di marahi oleh ibunya riska. Tapi mau bagaimana lagi. riska sudah begitu jatuh hati pada lelaki itu. dan aku hanya bisa berpasrah dan terus berusaha untuk memperbaiki diri menjadi hamba-Nya yang lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar