Cerita
Perjalanan Cinta Part-3
Malam
itu seluruh tubuhku terasa lelah sekali, karena seharian berada di kampus
dengan segala aktivitas-aktivitas yang telah ku jalani membuat diri ini terasa
sangat capek, lelah tak berdaya. Ingin segera aku memejamkan mataku, tapi tak
mau terpejam, mata ini masih sulit untuk di pejamkan meskipun tubuhku sudah
begitu letih.
Aku
teringat akan cerita perjalanan cinta teman lamaku itu, irwan. Dia sungguh
beruntung bisa mendapatkan isteri secantik Zahra. Dengan jilbab nya yang
mengulur ke bawah dan cara berpakaian yang begitu tertutup membuatku makin
termotivasi untuk mendapatkan gadis shalihah seperti Zahra. Ah, andaikan aku
yang menjadi suaminya tentu aku sangatlah beruntung bahkan, orang yang paling
beruntung di dunia ini telah mendapat gadis shalihah secantik dia. Siapapun
pasti mendamba gadis cantik dan shalihah seperti Zahra, siapa yang gak mau.
Preman pun yang berigajul pasti mengingkan punya isteri seperti itu.
Aku
tersadar dalam khayalanku, lalu mengucap istighfar. Sunguh, berdosa diriku ini
mengharapkan orang yang sudah bersuami, apalagi yang menjadi suaminya ialah
temanku sendiri. Ah, bagaimanapun aku tetap berdosa telah membayangkan isteri
orang.
Tanpa
disadari rupanya aku telah tertidur, mata ini tak terasa terpejam begitu saja.
Tiba-tiba aku melihat sesosok perempuan membuka pintu kamarku dan tanpa di
suruh dia langsung masuk dan menghampiriku. Perempuan yang sangat aku kenal.
Iya, dia riska mantan pacarku sewaktu aku SMA dulu. Dia terlihat sangat cantik
dan manis dengan baju putih yang di kenakannya.
Setelah
sekian lama tak bertemu,, kini dia ada di depan mataku, lalu dia mendekati
sambil memberikan senyum manis yang merekah dari bibirnya yang tipis. Dia duduk
di sampingku. Aku pun, bangkit dari tempat tidurku dan mendekatinya. Sesaat
wajah kami bertatapan, matanya begitu menusuk relung-relung di hatiku, seakan
menyuruhku untuk berbuat sesuatu. Perlahan dan pasti aku mendakatkan wajahku ke
wajahmu dan terjadilah…
***
Tiba-tiba
aku terbangun. Dan jam di dinding kamarku menunjukan pukul 04.20. masih ada
waktu untuk aku mandi junub terlebih dahulu. Iblis selalu saja tak henti-hentinya mengganggu manusia. Mereka
punya beribu-ribu cara untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Beruntung
ini hanyalah mimpi. Jika terjadi di dunia nyata aku tidak tahu apakah aku bisa
melawan gejolak nafsuku atau tidak.
Aku
jadi teringat masa-masa ketika aku pacaran dengan riska dulu. Kami menjalin
asmara hampir selama tiga tahun. Dan selama itu pula banyak hal-hal yang pernah
kami lakukan selama masa pacaran. Yups pacaran, karena ketika itu usia kami
masih usia sekolah. Jadi kami hanya bisa berani untuk berpacaran. Aku begitu
akrab dengan keluarganya, bahkan jika aku main ke rumahnya riska malam-malampun
orang tuaya tak pernah melarang. Karena mereka sudah sangat percaya bahwa aku
ini anak baik-baik. Padahal orang tidak bisa di lihat hanya dari luarnya saja.
Entah dengan cara apa orang tua riska menilaiku. Tapi yang jelas dia sangat
setuju jika aku berpacaran dengan putrinya itu.
Waktu
itu nafsuku begitu membuncah. Kebetulan orang tuanya sudah pada tidur, tinggal
aku dan riska berdua sedang mengobrol di ruang tamu. Ini akan menjadi saat-saat
yang sangat menguntungkan buatku. Dimana kami berdua bisa bebas melakukan apa
saja yang kami mau.
Sambil
menunggu saat-saat yang tepat untuk aku mulai aksiku. Aku main-main hape
terlebih dahulu. Kebetulan wallpaper di hapeku bergambarkan lapadz nabi Muhammad.
Ketika melihat itu aku langsung beristighfar. Menyadari apa yang telah aku
rencanakan ternyata perbuatan yang sangat tercela. “wala takrobu zina (dan
janganlah kamu mendekati zina”.
Menyadari
akan kesalahanku, aku langsung pamit dan bergegas pulang, bagaimanapun imanku
masih sangat lemah. Jika aku masih diam disitu dan malam semakin larut maka aku
yakin setan akan terus menggodaku untuk berbuat hal-hal yang keji. Apalagi
perempuan jika sudah terjerat oleh yang namanya cinta. Apapun akan dia turuti
asalkan si cowoknya tidak berpaling darinya atau mengkhianatinya.
Memalukan
sekali jika sampai aku berbuat seperti itu. memilih kesenangan dunia yang hanya
sesaat daripada akhirat yang kekal. Godaan memang selalu ada, tapi jika kita
selalu menyertakan Allah dalam setiap langkah kita insya allah syetan pun tak
akan sanggup membuat kita tersesat.
Hari
berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan. Tanpa di sangka
dan tanpa di duga. Hubungan yang selama ini aku pertahakan selama tiga tahun
lamanya kini harus berakhir. Dan baru aku ketahui ternyata dia telah
menduakanku, dia telah kembali pada kekasih lamanya dan tega mengkhianatiku.
Sedih rasanya, tapi mau bagaimana lagi, ini sudah dalam kehendak-Nya. Memang
salah jika aku terus meneruskan hubungan yang belum halal ini. Aku bersyukur
Allah masih menyayangiku dan memberiku isyarat dengan rasa sakit hati ini agar
aku tidak boleh berpacaran lagi. benar kata guru ngajiku dulu “jika ngaku
lelaki gentle, jangan hanya bisa memacarinya. Tapi datangi orang tuanya dan
bilang kalau kamu mau melamar anaknya”. Jangan jadi lelaki pengecut yang hanya
bisa memacari tapi di tanya kapan mau nikah malah bengong.
Aku
tidak mengerti dengan cara berfikir riska. Kalau di pikir-pikir aku ini tidak
jelek-jelek amat, malah tidak kalah dengan lelaki pilihannya riska
sekarang. Maksudku lebih ganteng dia
siih. Tapi gak apa-apa, aku berusaha untuk ikhlas. Karena kalaupun jodoh
tentunya gak akan kemana. Pasti akan kembali lagi.
Aku
dan riska yang putus, orang tuanya malah panik. Jelaslah dia sudah setuju
sekali jika riska berpacaran denganku. Malah lelaki itu sempat di marahi oleh
ibunya riska. Tapi mau bagaimana lagi. riska sudah begitu jatuh hati pada
lelaki itu. dan aku hanya bisa berpasrah dan terus berusaha untuk memperbaiki
diri menjadi hamba-Nya yang lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi.