Bagaimana pun baiknya kita berlaku baik, memang akan ada orang yang merasa bahwa kita tidak cukup baik baginya

Sabtu, 30 November 2013

MANUSIA DAN SIFAT MENGELUHNYA

MANUSIA DAN SIFAT MENGELUHNYA


Assalamu’alaikum wr.wb.
Apa kabar sobat muda muslim, bro and sis rahimakumullah yang semoga selalu di berikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Sebenernya bingung mau nulis apa.. tapi, kalau lagi buka facebook kadang suka risih juga dengan status di beranda yang isinya kebanyakan tentang keluhan, entah itu tentang masalah cinta, konflik rumah tangga, cuaca panas, gara-gara hujan aktivitasnya jadi terganggu, hari-hari yang penuh kesialan dan pokoknya macam-macam deh.. kadang suka pengen koment dan bilang “terus gue peduli gituuu” heeee. Dan mangkannya hari ini saya ingin ngebahas sedikit tentang manusia dan sifat mengeluhnya. Dan semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. oke deh langsung aja chek it out…

Mengeluh adalah ungkapan ketidaksepakatan atau penolakan terhadap ketetapan Allah SWT yang terjadi dalam kehidupan seseorang, baik di dalam hati maupun yang udah di ungkapkan.

Manusia dan sifat mengeluhnya mempunyai jarak yang sangat dekat, dan gak bisa dipisahkan.  bahkan gak ada manusia yang belum pernah mengeluh dalam hidupnya. Coba deh sobat hitung, berapa kali dalam sehari sobat mengeluh?. Setiap orang pasti pernah mengeluh, baik orang biasa, pejabat maupun president juga pasti pernah mengeluh.
Allah swt berfirman:
“sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia di timpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. (QS. Al-Ma’arij: 19-21).

Mengeluhlah hanya kepada Allah

Bro and sis, rahimakumullah, seperti yang udah kita ketahui tradisi generasi muda saat ini. Bahkan tak dapat di pungkiri generasi islam pun gak jauh beda selalu mengeluhkan keadaannya bahkan tak malu-malu untuk menceritakan dan membagikannya di situs jejaring social, atau yang lebih kita kenal dengan sebutan faceboook. Seolah-olah mereka mengira bahwa facebook dapat meringankan segala keluh-kesah nya.

Padahal, jika kita amati lagi, sesungguhnya berkeluh kesah di facebook itu membuat kita semakin di pandang lemah dan hina di hadapan orang lain. Bagaimana tidak, baru di timpa masalah kecil aja udah mengeluh. Bahkan tanpa ragu untuk berbagi keluh kesahnya di orang lain di facebook dan sejenisnya..  itu baru masalah kecil, bahkan ketika kita sudah menginjak ke tahap kehidupan baru, dimana kita sudah berumah tangga dan berpisah dari orang tua, akan banyak problema hidup yang akan kita hadapi. Apalagi khususon buat kaum lelaki, gak pantas untuk mengeluh. Seorang lelaki itu calon pemimpin, pemimpin dalam rumah tangganya. Bagaimana dia bisa memimpin jika dirinya aja lembek dan suka mengeluh.

Sebetulnya jika kita mau menelaah lagi, mengeluh itu adalah sifat orang yang gak pernah bersyukur atas nikmat yang telah Allah kasih.
Allah swt berfirman:
            “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, nisacaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. (QS. An Nahl: 18)

Maka dari itu sob, syukurilah atas apa yang telah Allah kasih kepada kita, jika sedang turun hujan, ya syukurilah daripada gak pernah di kasih hujan terus kekeringan ntar kita juga yang repot. Kalau di kasih masalah (cobaan hidup) ya hadapi aja anggap aja itu sebagai ujian seberapa besar iman kita. Percayalah Allah gak pernah mempersulit hambanya. Jika pun kita harus mengeluh, maka mengeluh lah hanya kepada Allah saja. Berdoa dan meminta petunjuk-Nya dan memohon agar kita selalu di beri kesabaran, tetap tawakal dan selalu istiqomah dalam menghadapi lika-liku kehidupan ini.

Semoga tulisan yang sederhana ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua. adakalanya jika kita hendak mengeluh, maka berfikirlah lah lagi, apakah kita pantas untuk mengeluh. Apakah bisa menyelasaikan masalah jika kita menceritakan keluh kesah kita pada orang lain. Apakah facebook bisa membantu kita jika kita menulis segala keluh kesah kita di dalamnya. Padahal Allah lebih tau mana yang terbaik bagi kita. Yuk, sebagai generasi islam seharunya kita lebih bijak memilih kepada siapa semestinya kita mengeluh.




Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar