Bagaimana pun baiknya kita berlaku baik, memang akan ada orang yang merasa bahwa kita tidak cukup baik baginya

Rabu, 09 April 2014

MAKALAH PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR

PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Persiapan mengajar pada hakikatnya memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Wirandini (2013) Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran berbasis kompetensi, yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, skenario pengajaran, dan penilaian berbasis kelas (PBK).
            Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi memberi makna dan pengetahuan terhadap potensi dasar peserta didik, indikator hasil belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik, skenario pengajaran merupakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam proses pengajaran, sedangkan PBK (Penilaian Berbasis Kelas) berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila standar kompetensi belum tercapai.
            Pengembangan Persiapan Mengajar akan menjadi titik tolak dalam menetapkan perencanaan pembelajaran dan mempersiapkan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu, praktek pendidikan diharapkan sesuai dengan fungsi dan sifatnya, serta dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini yang mendasari kami sebagai penulis menyusun makalah yang berjudul “Pengembangan Persiapan Mengajar”.




B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang terurai diatas, maka penulisan makalah dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Apakah pengertian pengembangan persiapan mengajar menurut para ahli? (2) Apakah perencanaan dan implementasi persiapan mengajar? (3) Apakah prinsip-prinsip persiapan mengajar? (4) Apakah komponen-komponen dan model persiapan mengajar? (5) Apakah rancangan pengajaran kurikulum 2004 dengan kurikulum 2013?
C. Tujuan Makalah
            Makalah ini selain digunakan untuk menyelesaikan tugasPerencanaan Pembelajaran Bahasa Inggrisjuga memiliki tujuan yang ditujukan kepada pembaca yaitu: (1) Menjelaskan mengenai pengembangan persiapan mengajar menurut para ahli. (2) Menjelaskan mengenai perencanaan dan implementasi persiapan mengajar. (3) Menjelaskan mengenai prinsip-prinsip persiapan mengajar. (4) Menjelaskan berbagai komponen-komponen dan model persiapan mengajar. (5) Menguraikan rancangan pengajaran kurikulum 2004 dengan kurikulum 2013?
D. Manfaat Makalah
Makalah ini juga memiliki manfaat untuk ditujukan kepada pembaca yaitu: (1) Memahami pengertian pengembangan persiapan mengajar menurut para ahli. (2) Memahami mengenai perencanaan dan implementasi persiapan mengajar. (3) Mengetahui prinsip-prinsip persiapan mengajar. (4) Mengetahui berbagai komponen-komponen dan model persiapan mengajar. (5) Mengetahui rancangan pengajaran kurikulum 2004 dengan kurikulum 2013.



                                                                                                                        
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengembangan Persiapan Mengajar
            Persiapan mengajar pada hakikatnya memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran berbasis kompetensi, yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, skenario pengajaran, dan penilaian berbasis kelas (PBK).
            Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi memberi makna dan pengetahuan terhadap potensi dasar peserta didik, indikator hasil belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik, skenario pengajaran merupakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam proses pengajaran, sedangkan PBK (Penilaian Berbasis Kelas) berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila standar kompetensi belum tercapai.
Harjanto (2011:4) Dimensi-dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang memungkinkan diadakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efisien, yakni :
1.      Signifikansi. Tingkat signifikansi tergantung pada kegunaan sosial dari tujuan pendidikan yang diajukan. Dalam mencapai tujuan itu, pengambil keputusan perlu mempunyai garis pembimbing yang jelas dan mengajukan kriteria evaluasi. Sekali keputusan telah diambil dan tujuan telah ditentukan, setiap pengamat pendidikan dapat mengadakan evaluasi kontribusi perencanaan, dan signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun selama proses perencanaan.

2.      Feasibilitas adalah salah satu faktor penentu otoritas politikal yang meemadai, sebab dengan feasibilitas teknik dan etimasi biaya serta aspek-aspek lainnya dapat dibuat dalam pertimbangan yang realistik.
3.      Relevansi yaitu perencanaan pengajaran memungkinkan penyelesaian persoalaan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
4.      Kepastiaan atau definitiveness. Konsep ini meminimumkan atau mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga dalam perencanaan pengajaran.
5.      Ketelitian atau parsimoniusness. Dalam penerapan ini disusun dalam bentuk yang sederhana serta diperlukan waktu yang lebih banyak dalam mengggali beberapa alternatif, sehingga perencanaan dan pengambil keputusan dapat mempertimbangkan alternatif mana yang paling efisien.
6.      Adaptabilitas. Diakui bahwa perecanaan pengajaran bersifat dinamik, sehingga perlu senantiasa mencari informasi sebagai umpan balik. Penggunaan perencanaan pengajaran yang fleksibel atau adaptabel dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
7.      Waktu. Faktor-faktor yang berkaitan melibatkan perencanaan dalam mempredikisi masa depan, validasi dan realibilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.
8.      Monitoring atau pemantauan. Mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif. Ukurannya dibangun untuk selama pelaksanaan perencanaan pengajaran, namun perlu diberi pertimbangan tentang toleransi terbatas atas penyimpangan perencanaan.
9.      Isi perencanaan. Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat :
a.       Tujuan atau apa yang diinginkan sebagai hasil proses pendidikan.
b.      Program dan layanan, atau bagaimana mengorganisasi aktivitas belajar  dan layanan-layanan pendukungnya.

c.       Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka.
d.      Bangunan pisik mencakup tentang cara-cara penggunaan, pola distribusi dan kaitannya dengan bangunan pisik lainnya.
e.       Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan.
f.       Struktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan memanejemen operasi dan pengawasan program dan aktivitas pendidikan yang direncanakan.
g.      Konteks sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran.
2. Perencanaan dan Implementasi Persiapan Mengajar
Azhar (2013) Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran melibatkan urutan langkah-langkah yang sangat penting bagi para guru dalam mempersiapkan pelaksanaan rencana pengajaran. Kerangka tersebut membatasi banyaknya aktivitas khusus yang akan diselesaikan oleh guru, yaitu ada enam aktivitas terutama bagi para guru.
            Aktivitas pertama; “mendiagnosa kebutuhan peserta didik” berarti para guru harus menaruh perhatian khusus terhadap peserta didik didepan kelas antara lain berkaitan dengan minat para individu, kebutuhan dan kemampuan mereka. Selanjutnya mencari jalan keluar bagaimana memenuhi hal tersebut.
         Aktivitas kedua; “memilih isi dan menentukan sasaran”. Sasaran pengajaran kita melukiskan apa yang sebenarnya diharapkan dari peserta didik,agarmereka mampu melakukan sesuatusesuai dengan urutan pembelajaran,dengan demikian para guru dapat mengetahui bahwa ’peserta didik’tersebut telah mempelajari sesuatu didalam kelas.

                                                                                                                        
            Aktivitas ketiga; “mengidentifikasi teknik-teknik pembelajaran”. Aktivitasini dilakukan karena guru telah mengetahui sasaran tertentu yang dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mengambil suatu keputusan.
            Aktivitas keempat; “merumuskan unit-unit dan merencanakan pelajaran”dalam aktivitas ini yang paling penting adalah mengorganisasi keputusan-keputusan yang telah diambil,yaitu mengenai pembelajaran bagi peserta didik secara individu, sasaran-sasaran dan teknik pembelajaran dan dibukukan pada dokumen resmi, sehingga dapat dipergunakan untuk melanjutkan pembelajaran berikutnya.
Aktivitas kelima; “memberikan motivasi dan implementasi program perencanaan”. Pada aktivitas ini mempersiapkan guru secara khusus yang berkaitan dengan teknik motivasional yang akan diterapkan dan adabeberapa prosedur administratif yang perlu di ikuti agar perencanaan pengajaran tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Aktivitas keenam; “Perencanaan yang dipusatkan kepada pengukuran, evaluasi dan penentuan tingkat”. Aktivitas ini merupakan pengembangan perencanaan untuk mengadakan tes dan penyesuaian tentang penampilan peserta didik secara individual.
3. Prinsip-prinsip Persiapan Mengajar
Membuat perencanaan yang baik dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang ideal, setiap guru harus mengetahui unsur-unsur perencanaan pembelajaran yang baik antara lain: mengidentifikasi kebutuhandan tujuan siswa yang hendak dicapai, serta skenario relavan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kriteria evaluasi.


                                                                                                                     
            Pengembangan persiapan mengajar harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap materi yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini peran guru tidak hanya sebagai transformator, tetapi harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa, mendorong siswa untuk belajar dengan menggunakan berbagai variasi media dan sumber belajar yang sesuai, serta menunjang pembentukan kompetensi. Berkenaan dengan hal tersebut, Menurut E.Mulyasa (2004:80, dalam Wirandini, 2013) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengembangkan persiapan mengajar, yaitu:
a. Rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harus jelas, semakin konkret kompetensi, semakin mudah diamati dan semakin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
b. Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
c. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
d. Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya.
e. Harus ada koordinasi antara komponen pelaksana program sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim(team teaching)atau moving class.


                                                                                                                  
4. Komponen-komponen dan Model Persiapan Mengajar
1) Komponen-komponen Persiapan Mengajar
Agar guru dapat membuat persiapan mengajar yang efektif dan berhasil, guru dituntut untuk memahami bebagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan persiapan mengajar, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip maupun prosedur pengembangan persiapan mengajar, serta mengukur efektifitas mengajar.
Gagne dan Briggs (1974, dalam Azhar, 2013) Persiapan pengajaran hendaknya mengandung lima komponen yang disebut anchor point, yaitu:
1. Tujuan pengajaran
2. Materi pelajaran atau bahan ajar
3. Pendekatan dan metode mengajar (kegiatan pembelajaran)
4. Media pengajaran dan pengalaman belajar
5. Evaluasi hasil belajar
2) Model Persiapan Mengajar
1. Model ROPES
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Review, mencoba mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang sudah dimiliki oleh siswa.
b. Overview, menjelaskan program pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
                                                                                                                     
c. Presentation, masuk pada proses telling, showing, dan doing. Proses tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang pelajaran yang mereka dapatkan.
d. Exercise, suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan apa yang telah mereka pahami.
e. Summary, dimaksudkan untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses pembelajaran.
2. Model Satuan Pelajaran
Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran yaitu:
a.       Identitas mata pelajaran
b.      Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai
c.       Materi pokok
d.      Media pembelajaran
e.       Strategi pembelajaran atau tahapan proses belajar mengajar, yaitu:
1. Kegiatan awal
Kegiatan pendahuluan dimaksudkan untuk member motivasu kepada siswa, memusatkan perhatian,dan mengetahui apa yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.Kegiatan pendahuluan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
a.Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal kegiatan ini dalakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal yang dimiliki siswa. Seorang guru perlu menghubungkan materi pelajaran yang telah dimiliki siswa dengan materi yang akan dipelajari siswa dan tidak mengesampingkan motivasi belajar terhadap siswa.
                                                                                                                                                                                                                                         
b. Menciptakan kondisi awal pembelajaran melalui upaya:
·         Menciptakan semangat dan kesiapan belajar melalui bimbingan guru kepada siswa.
·         Menciptakan suasana pembelajaran demokratis dalam belajar, melalui cara dan teknik yang digunakan guru dalam mendorong siswa untuk berkreatif dalam belajar dan mengembangkan keunggulan yang dimilikinya.
2. Kegiatan inti
Kegiatan Inti adalah kegiatan utama untuk menanamkan,mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan berkaitan dengan bahan kajian yang bersangkutan. Kegiatan inti setidaknya mencakup:1. Penyampaian tujuan pembelajaran, 2. Penyampaian materi atau bahan ajar dengan menggunakan pendekatan dan metode, sarana dan alat atau media yang sesuai, 3. Pemberian bimbingan bagi pemahaman siswa, 4. Melakukan pemeriksaan atau pengecekan tentang pemahaman siswa.
3. Penutup
Kegiatan penutup adalah penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan bahan kajian yang diberikan pada kegiatan inti. Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan atau bersama-sana dengan siswa. Kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut ini adalah:
·         Melaksanakan penilain akhir dan mengkaji hasil penilaian.
·         Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan alternative kegiatan diantaranya: Memberikan tugas atau latihan-latihan, menugaskan mempelajari materi pelajaran tertentudan memberikan motivasi atau bimbingan belajar.
       

·         Mengakhiri proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memberi materi pokok yang akan di bahas pada materi berikutnya.

5. Rancangan Pengajaran Kurikulum 2004 dengan Kurikulum 2013
No
ASPEK PEMBEDA
RP KURIKULUM 2013
RP KURIKULUM 2004
1.
Hakikat RP Administrasi
RP dalam bentuk RPP
RP benar-benar “Rencana” guru
2.
Kaitannya dengan bidang studi lain
Pe   Pembelajaran diintegrasikan dalam sistem tematik (Pemerintah mengintegrasikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar.
Pembelajaran dapat diintegrasikan dengan bidang studi lain
3.
Rumusan tujuan
Tujuan menggambarkan 4 kompetensi inti yaitu: 1) kompetensi inti sikap spiritual, 2) kompetensi inti sikap sosial, 3) kompetensi inti pengetahuan, dan 4) kompetensi inti keterampilan.
Hanya menggambarkan kompetensi yang akan dicapai
4.
Rincian media
Rincian media dan sumber yaitu guru mempersiapkan gambar-gambar dan kompetensi dasar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Rincian media dan sumber belajar mengingatkan guru mengenai apa yang harus disiapkannya
5.
Langkah-langkah pembelajaran
Menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran menjadi penting, didesain dalam bentuk skenario pembelajaran yang mengutamakan kegiatan siswa tahap demi tahap
6.
Hasil yang dicapai
Sebagai salah satu alat untuk menilai dan mengukur tingkat kemampuan peserta didik dapat menilai pada kemampuan siswa sendiri. Hasil penilaian dilihat pada kemampuan, pengetahuan dan keterampilan.
Hasilnya sedikit, tapi mendalam dan bermakna
7.
Unsur evaluasi
Hasil belajar dinilai dari karakter dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Hasil belajar dinilai dengan berbagai cara dan berbagai sumber

                                                                                                                         
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran berbasis kompetensi, yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, skenario pengajaran, dan penilaian berbasis kelas (PBK). Pengembangan persiapan mengajar dilihat dari beberapa aspek diantaranya Perencanaan dan Implementasi Persiapan Mengajar, Prinsip-prinsip Persiapan Mengajar, Komponen-komponen dan Model Persiapan Mengajar, serta Rancangan Pengajaran Kurikulum. Rancangan pengajaran kurikulum dapat dilihat dari perbandingan kurikulum terdahulu dengan kurikulum terkini. Seperti contoh rancangan pengajaran kurikulum yang kelompok kami sajikan di makalah kami yaitu rancangan pengajaran kurikulum 2004 dengan kurikulum 2013.










DAFTAR PUSTAKA

Wirandini. 2013. “Pengembangan Persiapan Mengajar”. http://wirandini.blogspot.com. Diunduh 1 April 2014.
Harjanto. 2011. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azhar. 2013. “Pengembangan Persiapan Mengajar” http://azharpgsd10540572012.blogspot.com. Diunduh 1 April 2014.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar