PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persiapan
mengajar pada hakikatnya memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan
demikian, persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan
dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Wirandini (2013) Perencanaan pembelajaran
perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran berbasis
kompetensi, yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar,
skenario pengajaran, dan penilaian berbasis kelas (PBK).
Kompetensi dasar berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi memberi makna dan
pengetahuan terhadap potensi dasar peserta didik, indikator hasil belajar
berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik,
skenario pengajaran merupakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam proses
pengajaran, sedangkan PBK (Penilaian Berbasis Kelas) berfungsi mengukur
pembentukan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila
standar kompetensi belum tercapai.
Pengembangan Persiapan Mengajar akan
menjadi titik tolak dalam menetapkan perencanaan pembelajaran dan mempersiapkan
tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu,
praktek pendidikan diharapkan sesuai dengan fungsi dan sifatnya, serta dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini yang mendasari kami sebagai penulis menyusun
makalah yang berjudul “Pengembangan Persiapan Mengajar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang terurai diatas, maka penulisan makalah dapat dirumuskan
sebagai berikut: (1) Apakah pengertian pengembangan persiapan mengajar menurut
para ahli? (2) Apakah perencanaan dan implementasi persiapan mengajar? (3) Apakah
prinsip-prinsip persiapan mengajar? (4) Apakah komponen-komponen dan model persiapan
mengajar? (5) Apakah rancangan pengajaran kurikulum 2004 dengan kurikulum 2013?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini selain digunakan untuk
menyelesaikan tugasPerencanaan Pembelajaran Bahasa Inggrisjuga memiliki tujuan
yang ditujukan kepada pembaca yaitu: (1) Menjelaskan mengenai pengembangan persiapan
mengajar menurut para ahli. (2) Menjelaskan mengenai perencanaan dan
implementasi persiapan mengajar. (3) Menjelaskan mengenai prinsip-prinsip
persiapan mengajar. (4) Menjelaskan berbagai komponen-komponen dan model persiapan
mengajar. (5) Menguraikan rancangan pengajaran kurikulum 2004 dengan kurikulum
2013?
D. Manfaat Makalah
Makalah
ini juga memiliki manfaat untuk ditujukan kepada pembaca yaitu: (1) Memahami
pengertian pengembangan persiapan mengajar menurut para ahli. (2) Memahami mengenai
perencanaan dan implementasi persiapan mengajar. (3) Mengetahui prinsip-prinsip
persiapan mengajar. (4) Mengetahui berbagai komponen-komponen dan model persiapan
mengajar. (5) Mengetahui rancangan pengajaran kurikulum 2004 dengan kurikulum
2013.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Pengembangan Persiapan Mengajar
Persiapan mengajar pada hakikatnya
memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan
mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen
pembelajaran berbasis kompetensi, yakni kompetensi dasar, materi standar,
indikator hasil belajar, skenario pengajaran, dan penilaian berbasis kelas
(PBK).
Kompetensi dasar berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi memberi makna dan
pengetahuan terhadap potensi dasar peserta didik, indikator hasil belajar
berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik,
skenario pengajaran merupakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam proses
pengajaran, sedangkan PBK (Penilaian Berbasis Kelas) berfungsi mengukur
pembentukan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila
standar kompetensi belum tercapai.
Harjanto
(2011:4) Dimensi-dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan
dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang memungkinkan diadakannya
perencanaan komprehensif yang menalar dan efisien, yakni :
1. Signifikansi.
Tingkat signifikansi tergantung pada kegunaan sosial dari tujuan pendidikan
yang diajukan. Dalam mencapai tujuan itu, pengambil keputusan perlu mempunyai
garis pembimbing yang jelas dan mengajukan kriteria evaluasi. Sekali keputusan
telah diambil dan tujuan telah ditentukan, setiap pengamat pendidikan dapat
mengadakan evaluasi kontribusi perencanaan, dan signifikansi dapat ditentukan
berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun selama proses perencanaan.
2. Feasibilitas
adalah salah satu faktor penentu otoritas politikal yang meemadai, sebab dengan
feasibilitas teknik dan etimasi biaya serta aspek-aspek lainnya dapat dibuat
dalam pertimbangan yang realistik.
3. Relevansi
yaitu perencanaan pengajaran memungkinkan penyelesaian persoalaan secara lebih
spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara
optimal.
4. Kepastiaan
atau definitiveness. Konsep ini meminimumkan atau mengurangi kejadian-kejadian
yang tidak terduga dalam perencanaan pengajaran.
5. Ketelitian
atau parsimoniusness. Dalam penerapan ini disusun dalam bentuk yang sederhana
serta diperlukan waktu yang lebih banyak dalam mengggali beberapa alternatif,
sehingga perencanaan dan pengambil keputusan dapat mempertimbangkan alternatif
mana yang paling efisien.
6. Adaptabilitas.
Diakui bahwa perecanaan pengajaran bersifat dinamik, sehingga perlu senantiasa
mencari informasi sebagai umpan balik. Penggunaan perencanaan pengajaran yang
fleksibel atau adaptabel dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak
diharapkan.
7. Waktu.
Faktor-faktor yang berkaitan melibatkan perencanaan dalam mempredikisi masa
depan, validasi dan realibilitas analisis yang dipakai, serta kapan untuk
menilai kebutuhan kependidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.
8. Monitoring
atau pemantauan. Mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen
bekerja secara efektif. Ukurannya dibangun untuk selama pelaksanaan perencanaan
pengajaran, namun perlu diberi pertimbangan tentang toleransi terbatas atas
penyimpangan perencanaan.
9. Isi
perencanaan. Perencanaan pengajaran yang baik perlu memuat :
a. Tujuan
atau apa yang diinginkan sebagai hasil proses pendidikan.
b. Program
dan layanan, atau bagaimana mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan pendukungnya.
c. Tenaga
manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi,
perilaku, kompetensi, maupun kepuasan mereka.
d. Bangunan
pisik mencakup tentang cara-cara penggunaan, pola distribusi dan kaitannya
dengan bangunan pisik lainnya.
e. Keuangan,
meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan.
f. Struktur
organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan memanejemen operasi dan
pengawasan program dan aktivitas pendidikan yang direncanakan.
g. Konteks
sosial atau elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
pengajaran.
2. Perencanaan dan
Implementasi Persiapan Mengajar
Azhar
(2013) Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran melibatkan urutan
langkah-langkah yang sangat penting bagi para guru dalam mempersiapkan
pelaksanaan rencana pengajaran. Kerangka tersebut membatasi banyaknya aktivitas
khusus yang akan diselesaikan oleh guru, yaitu ada enam aktivitas terutama bagi
para guru.
Aktivitas pertama; “mendiagnosa
kebutuhan peserta didik” berarti para guru harus menaruh perhatian khusus
terhadap peserta didik didepan kelas antara lain berkaitan dengan minat para
individu, kebutuhan dan kemampuan mereka. Selanjutnya mencari jalan keluar
bagaimana memenuhi hal tersebut.
Aktivitas kedua; “memilih isi dan
menentukan sasaran”. Sasaran pengajaran kita melukiskan apa yang sebenarnya
diharapkan dari peserta didik,agarmereka mampu melakukan sesuatusesuai dengan
urutan pembelajaran,dengan demikian para guru dapat mengetahui bahwa ’peserta
didik’tersebut telah mempelajari sesuatu didalam kelas.
Aktivitas ketiga; “mengidentifikasi
teknik-teknik pembelajaran”. Aktivitasini dilakukan karena guru telah
mengetahui sasaran tertentu yang dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mengambil
suatu keputusan.
Aktivitas keempat; “merumuskan
unit-unit dan merencanakan pelajaran”dalam aktivitas ini yang paling penting
adalah mengorganisasi keputusan-keputusan yang telah diambil,yaitu mengenai pembelajaran
bagi peserta didik secara individu, sasaran-sasaran dan teknik pembelajaran dan
dibukukan pada dokumen resmi, sehingga dapat dipergunakan untuk melanjutkan
pembelajaran berikutnya.
Aktivitas
kelima; “memberikan motivasi dan implementasi program perencanaan”. Pada aktivitas
ini mempersiapkan guru secara khusus yang berkaitan dengan teknik motivasional
yang akan diterapkan dan adabeberapa prosedur administratif yang perlu di ikuti
agar perencanaan pengajaran tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Aktivitas
keenam; “Perencanaan yang dipusatkan kepada pengukuran, evaluasi dan penentuan
tingkat”. Aktivitas ini merupakan pengembangan perencanaan untuk mengadakan tes
dan penyesuaian tentang penampilan peserta didik secara individual.
3. Prinsip-prinsip
Persiapan Mengajar
Membuat
perencanaan yang baik dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang
ideal, setiap guru harus mengetahui unsur-unsur perencanaan pembelajaran yang
baik antara lain: mengidentifikasi kebutuhandan tujuan siswa yang hendak
dicapai, serta skenario relavan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kriteria
evaluasi.
Pengembangan persiapan mengajar
harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap materi yang
dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini peran guru tidak hanya sebagai
transformator, tetapi harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan
semangat belajar siswa, mendorong siswa untuk belajar dengan menggunakan
berbagai variasi media dan sumber belajar yang sesuai, serta menunjang
pembentukan kompetensi. Berkenaan dengan hal tersebut, Menurut E.Mulyasa
(2004:80, dalam Wirandini, 2013) mengemukakan beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam mengembangkan persiapan mengajar, yaitu:
a. Rumusan kompetensi dalam
persiapan mengajar harus jelas, semakin konkret kompetensi, semakin mudah diamati
dan semakin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk
kompetensi tersebut.
b. Persiapan mengajar harus
sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran
dan pembentukan kompetensi peserta didik.
c. Kegiatan-kegiatan yang disusun
dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan
kompetensi yang telah ditetapkan.
d. Persiapan mengajar yang
dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya.
e. Harus ada koordinasi antara
komponen pelaksana program sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan
secara tim(team teaching)atau moving class.
4. Komponen-komponen
dan Model Persiapan Mengajar
1)
Komponen-komponen Persiapan Mengajar
Agar guru dapat membuat persiapan
mengajar yang efektif dan berhasil, guru dituntut untuk memahami bebagai aspek
yang berkaitan dengan pengembangan persiapan mengajar, baik berkaitan dengan
hakikat, fungsi, prinsip maupun prosedur pengembangan persiapan mengajar, serta
mengukur efektifitas mengajar.
Gagne dan Briggs (1974, dalam Azhar,
2013) Persiapan pengajaran hendaknya mengandung lima komponen yang disebut
anchor point, yaitu:
1.
Tujuan pengajaran
2.
Materi pelajaran atau bahan ajar
3.
Pendekatan dan metode mengajar (kegiatan pembelajaran)
4.
Media pengajaran dan pengalaman belajar
5.
Evaluasi hasil belajar
2)
Model Persiapan Mengajar
1.
Model ROPES
Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Review, mencoba mengukur kesiapan
siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang
sudah dimiliki oleh siswa.
b. Overview, menjelaskan program
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari itu dengan menyampaikan isi
secara singkat dan strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
c. Presentation, masuk pada proses
telling, showing, dan doing. Proses tersebut sangat diperlukan untuk
meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa tentang pelajaran yang mereka
dapatkan.
d. Exercise, suatu proses untuk
memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan apa yang telah mereka pahami.
e. Summary, dimaksudkan untuk
memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses pembelajaran.
2.
Model Satuan Pelajaran
Secara
sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran yaitu:
a. Identitas
mata pelajaran
b. Kompetensi
dasar dan indikator yang hendak dicapai
c. Materi
pokok
d. Media
pembelajaran
e. Strategi
pembelajaran atau tahapan proses belajar mengajar, yaitu:
1.
Kegiatan awal
Kegiatan pendahuluan dimaksudkan untuk
member motivasu kepada siswa, memusatkan perhatian,dan mengetahui apa yang
telah dikuasai siswa berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.Kegiatan
pendahuluan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
a.Melaksanakan apersepsi atau
penilaian kemampuan awal kegiatan ini dalakukan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan awal yang dimiliki siswa. Seorang guru perlu menghubungkan materi
pelajaran yang telah dimiliki siswa dengan materi yang akan dipelajari siswa
dan tidak mengesampingkan motivasi belajar terhadap siswa.
b.
Menciptakan kondisi awal pembelajaran melalui upaya:
·
Menciptakan semangat
dan kesiapan belajar melalui bimbingan guru kepada siswa.
·
Menciptakan suasana
pembelajaran demokratis dalam belajar, melalui cara dan teknik yang digunakan
guru dalam mendorong siswa untuk berkreatif dalam belajar dan mengembangkan
keunggulan yang dimilikinya.
2.
Kegiatan inti
Kegiatan Inti adalah kegiatan utama
untuk menanamkan,mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan berkaitan
dengan bahan kajian yang bersangkutan. Kegiatan inti setidaknya mencakup:1. Penyampaian
tujuan pembelajaran, 2. Penyampaian materi atau bahan ajar dengan menggunakan
pendekatan dan metode, sarana dan alat atau media yang sesuai, 3. Pemberian
bimbingan bagi pemahaman siswa, 4. Melakukan pemeriksaan atau pengecekan
tentang pemahaman siswa.
3.
Penutup
Kegiatan penutup adalah penegasan atau
kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan bahan bahan kajian yang diberikan
pada kegiatan inti. Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan atau bersama-sana
dengan siswa. Kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak
lanjut ini adalah:
·
Melaksanakan penilain
akhir dan mengkaji hasil penilaian.
·
Melaksanakan kegiatan
tindak lanjut dengan alternative kegiatan diantaranya: Memberikan tugas atau
latihan-latihan, menugaskan mempelajari materi pelajaran tertentudan memberikan
motivasi atau bimbingan belajar.
·
Mengakhiri proses
pembelajaran dengan menjelaskan atau memberi materi pokok yang akan di bahas
pada materi berikutnya.
5. Rancangan Pengajaran
Kurikulum 2004 dengan Kurikulum 2013
No
|
ASPEK PEMBEDA
|
RP KURIKULUM 2013
|
RP KURIKULUM 2004
|
1.
|
Hakikat RP Administrasi
|
RP dalam bentuk RPP
|
RP benar-benar “Rencana” guru
|
2.
|
Kaitannya dengan bidang studi lain
|
Pe Pembelajaran diintegrasikan dalam sistem
tematik (Pemerintah
mengintegrasikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang
pendidikan dasar.
|
Pembelajaran dapat diintegrasikan dengan
bidang studi lain
|
3.
|
Rumusan tujuan
|
Tujuan menggambarkan 4 kompetensi inti
yaitu: 1) kompetensi inti sikap spiritual, 2) kompetensi inti sikap sosial, 3) kompetensi inti pengetahuan, dan 4) kompetensi
inti keterampilan.
|
Hanya menggambarkan kompetensi yang akan
dicapai
|
4.
|
Rincian media
|
Rincian media dan sumber yaitu guru mempersiapkan
gambar-gambar dan kompetensi dasar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai
|
Rincian media dan sumber belajar
mengingatkan guru mengenai apa yang harus disiapkannya
|
5.
|
Langkah-langkah pembelajaran
|
Menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific
appoach) dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya, menalar,
mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.
|
Langkah-langkah pembelajaran menjadi
penting, didesain dalam bentuk skenario pembelajaran yang mengutamakan
kegiatan siswa tahap demi tahap
|
6.
|
Hasil yang dicapai
|
Sebagai
salah satu alat untuk menilai dan mengukur tingkat kemampuan peserta didik
dapat menilai pada kemampuan siswa sendiri. Hasil penilaian dilihat pada
kemampuan, pengetahuan dan keterampilan.
|
Hasilnya sedikit, tapi mendalam dan bermakna
|
7.
|
Unsur evaluasi
|
Hasil belajar dinilai dari karakter dan
keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
|
Hasil belajar dinilai dengan berbagai cara
dan berbagai sumber
|
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Persiapan mengajar adalah
memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen
pembelajaran berbasis kompetensi, yakni kompetensi dasar, materi standar,
indikator hasil belajar, skenario pengajaran, dan penilaian berbasis kelas
(PBK). Pengembangan persiapan mengajar dilihat dari beberapa aspek diantaranya Perencanaan
dan Implementasi Persiapan Mengajar, Prinsip-prinsip Persiapan Mengajar, Komponen-komponen
dan Model Persiapan Mengajar, serta Rancangan Pengajaran Kurikulum. Rancangan
pengajaran kurikulum dapat dilihat dari perbandingan kurikulum terdahulu dengan
kurikulum terkini. Seperti contoh rancangan pengajaran kurikulum yang kelompok
kami sajikan di makalah kami yaitu rancangan pengajaran kurikulum 2004 dengan kurikulum
2013.
DAFTAR PUSTAKA
Wirandini. 2013. “Pengembangan
Persiapan Mengajar”. http://wirandini.blogspot.com. Diunduh 1 April 2014.
Harjanto. 2011. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Azhar. 2013. “Pengembangan
Persiapan Mengajar” http://azharpgsd10540572012.blogspot.com. Diunduh 1 April
2014.