Bagaimana pun baiknya kita berlaku baik, memang akan ada orang yang merasa bahwa kita tidak cukup baik baginya

Senin, 15 Juni 2015

Belajar untuk Bersyukur

Belajar untuk Bersyukur


Catatan Seorang Ikhwan ke: 17

Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah subhanahu wata’ala yang mana telah memberikan nikmat sehat kepada kita, hingga kita bisa bertemu lagi dalam kesempatan penuh berkah ini. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam yang telah manunjukan kita pada jalan yang lurus, jalan yang menuju kebahagiaan dan keselamatan hidup didunia dan akhirat.

Bro and sis rahimakumullah, sudahkah kalian mengawali hari kalian dengan ucapan syukur kepada Allah yang telah memberikan kalian kesempatan untuk hidup di dunia ini. Dan masih memberikan kita waktu untuk memperbaiki diri dan keimanan kita ini? Kalo belum, yuk kita ucapkan hamdalah bersama-sama (alhamdulillahi rabbil ‘alamiin). Semoga Allah tak henti-hentinya memberikan kita kesehatan dan terus memberikan kita hidayah agar selalu istiqomah berada di jalan-Nya, aamiin.
Dalam tulisan kali ini, seperti yang telah tertulis pada judul di atas, saya akan membahasa tentang syukur. Yups, satu kata yang banyak orang lupa dan lalai tatkala di beri nikmat. Kadang kita tidak menyadari bahkan memang tidak peduli bahwa segala kenikmatan yang kita dapatkan itu tidak lain datangnya dari Allah.

Tapi tatkala Allah menguji kita dengan berbagai musibah, tak sedikit dari kita yang mengatakan bahwa ‘Allah itu tidak adil’. Inilah manusia-manusia yang saya pikir tidak tau diri. Ketika Allah memberikannya nikmat, dia lupa kepada Allah, tapi tatkala Allah mengujinya dia mengatakan ‘Allah tidak adil kenapa selalu memberikanku cobaan yang berat ini. (Coba kalo aku seperti mereka dan mereka..)’ hidupnya terlalu penuh dengan andai-andai.

Bro and sis rahimukamullah. Semoga kita tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang seperti itu. jika kita mau berfikir lagi tentu banyak banget nikmat Allah yang wajib kita syukuri. Kita di kasih kedua mata yang tidak ada harganya dibandingkan dengan harta. Coba kalo ada orang yang menginginkan kedua mata antum, dia berani membeli mata antum dengan harga 1 milyar, apa antum sudi untuk menjualnya? Masih kurang? Kita tambah lagi 100 milyar, apa antum mau menjualnya demi uang 100 milyar? Tentu saja kita tidak akan pernah mau? Karena uang bisa dicari, bukankah Allah telah mengatakan bahwa setiap makhluk yang ada dibumi telah ditetapkan rezekinya masing-masing. Tapi mata, kita tidak akan bisa menggantikannya dengan sesuatu apapun.
Itu baru mata,. Masih ada kedua telinga, hidung dan berbagai nikmat lainnya yang ada pada anggota tubuh kita ini yang patut kita syukuri. Tidak hanya itu, kehadiran orang tua juga adalah suatu nikmat yang wajib disyukuri, coba lihat mereka yang sudah tak memiliki orang tua betapa malangnya mereka. Mereka kadang selalu berangan-angan ‘andaikan orang tuaku masih hidup tentu aku tidak akan begini dan begini’. Apa pantas kita masih enggan untuk beryukur kepada Allah, dengan masih dihadirkannya orang tua kita, lengkap masih dalam satu paket, yaitu ibu dan ayah.

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-rahman:13)

Bro and sis rahimakumullah, jangan sampai hanya karena satu musibah atau sedikit musibah yang meninmpa kita kemudian kita lupa segala nikmat yang Allah telah berikan kepada kita. Ingat, sebesar apapun cobaan dari Allah, semata karena Allah sayang sama kita. Ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari berbagai musibah yang menimpa kita. Musibah bisa menjadikan kita lebih dewasa, musibah bisa menjadikan kita semakin sadar bahwa kita wajib mensyukuri segala kenikmatan yang ada.

Betapa besar anugerah dan nikmat Allah dari mulai yang terkecil sampai yang besar, dari yang terlihat mata maupun yang tek terlihat, yang hanya dijangkau dan dijamah oleh rasa dan mata hati. Andai kita mencoba untuk menghitung segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, tentu kita tidak akan sanggup menghitungnya. Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat An-nahl ayat 18:
dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun dan maha penyayang”

Seperti yang telah saya sebutkan pada tulisan di atas, ada banyak hal-hal yang memang kita harus syukuri daripada harus mengeluh dan mengeluh. Bahkan ada yang sampai membagikan keluh kesah nya di jejaring sosial. (terus gue peduli gitu). Mending kalo stautusnya dishare karena ingin meminta solusi dari permasalahnya. Lha gimana kalo cuma gara-gara panas atau hujan aja pake di update segala. Bukannnya disyukuri malah di cela. Ini sih namanya kufur nikmat. Dia gk berfikir sih gimana rasanya kalo bumi ini terus-terusan diguyur hujan. Terus gimana rasanya kalo bumi ini terus-terusan dilanda panas yang berkepanjangan, gk ada hujan sama sekali. Kebayangkan?, itu hanya sekelumit saja dari phenomena alay dijejaring sosial, masih banyak keluhan-keluhan lainnya yang bikin kita jengkel dan geli membacanya.

Oke, gk usah jauh-jauh ngomongin orang, kita bercermin aja dulu, mungkin diri kita juga sama. Iya sama seperti mereka-mereka yang alay itu.. hihihi. Semoga bisa diambil pelajaran dari apa yang saya tulis ini, dan semoga kita benar-benar menjadi muslim yang pandai dalam mensyukuri nikmat dan anugerah Allah subhanahu wata’ala. Sehiangga Ia akan semakin menambah nikmat dan anugerah-Nya kepada kita, aamiin.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu kufur akan nikmat-Ku, maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).

Akhirnya, terimakasih atas perhatiannya dan saya mohon maaf atas kesalahan dan kurang lebihnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar