Bagaimana pun baiknya kita berlaku baik, memang akan ada orang yang merasa bahwa kita tidak cukup baik baginya

Minggu, 10 Maret 2013

Mencintainya atau Mencintai-Nya..?


Harian Remaja REANTIK *
Edisi 1/Tahun ke-1 (10 Maret 2013)


Mencintainya atau Mencintai-Nya..?

Assalamualaikum wr.wb.
Wah pada bingungkan dengan judul di atas. Namun meskipun penyebutannya sama tetapi ada perbedaan makna dalam tulisannya. Yang seperti kita ketahui kata “mencintainya” yang ada didepan itu adalah ditujukan pada orang-orang yang kita cintai. Seperti orang tua, saudara dan sebagainya.. apalagi yang satu ini nih “pacar” pastinya gak bakal ketinggalan.

Dan berikutnya kata “mencinta-Nya” yang di tulis dibelakang itu ditujukan khusus untuk kata Tuhan.. cinta kepada Allah, inilah hal yang sulit, terkadang kita harus mengutamakan urusan dunia daripada urusan akhirat, di dalam hati kita, hanya ada dua kemungkinan yang mengisi, yaitu cinta kepada Allah dan cinta kepada selain Allah.

Lalu bagaimana dengan hatimu, siapa yang ada dalam hatimu? Allah atau… pacar?, ya pastinya Allah dong, tapi hatiku selalu tertuju pada si Do’i, aku takut kehilangan dia.. chie chie, so sweet banget nih yang dilanda asmara. Yups begitulah manusia, yang bilang cinta kepada Allah namun di hatinya masih terdapat kecintaan pada dunia. Dunia itu terlalu indah untuk di sia-sikan, mangkannya inilah alasan kebanyakan orang lebih mementingkan dunia ketimbang akhirat. Walah gawat nih urusannya.,

Ingat nih sob, jika hati kita terisi Allah, itulah tanda besarnya rasa cinta kita kepada Allah. Tak ada yang melebihi rasa cinta kita selain kepada Allah. Namun sebaliknya jika hati kita lebih sering terisi pada selain Allah, itu tandanya bahwa rasa cinta kita kepada Allah masih terkalahkan oleh rasa cinta kepada selain Allah. Dengan kata lain berarti iman kita lemah.

Cinta dan pacaran, hhmm.. kalau udah bicara masalah pacaran, wah ini nih penyebabnya. Banyak banget loh efek negative nya sob. Selain bisa membuat kita jauh dari Allah, pacaran juga bisa membuat Allah murka. “lha kok bisa gitu?”. Ya bisa dong, jelas pacaran itu lebih condong kepada zina. benarkan?

Padahal Allah telah memperingatkan hamba-Nya dalam surat Al-isra ayat 32 yang artinya gini nih, “dan janganlah kamu mendejati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”

Nah jelaskan sob, itulah zina.. Allah sudah memperingatkan kita untuk tidak mendekati zina, dan kalian udah tau kan jalan menuju zina itu apa,.. gak salah lagi sob, itu adalah pacaran.

Perhatikan aja yang pacaran, jika si cowok nya udah keluar gombalannya tuh, pasti si ceweknya mudah banget klepek-klepek.. nah disini nih yang berbahaya. Cewek tersebut bisa aja ngelakuin apa aja yang si cowoknya minta. Dengan alasan si cewek itu takut kehilangan cowoknya tadi. Ini bisa dimanfaatkan oleh cowok tersebut, bahkan untuk hal yang lebih keji yaitu memuaskan hawa nafsunya. Wuuuh dahsyatkan…

Kalau gak percaya kita perhatikan dua sejali yang lagi pacaran, awalnya cuma deket-deketan aja, terus pegangan tangan, lalu cium-ciuman, kalau cium pipi atau lebih sering dikenal cipika-cipiki itu udah biasa lanjut deh ke leher, di leher udah bosen nambah lagi deh ke yang lainnya. Uhhh parahkan sob. Ini nyata lho.. “lha kok ente tau”.. ya tau lah orang teman-teman ana sering cerita kaya gitu. Bagi mereka ngelakuin kaya gitu tuh begitu membanggakan, apalagi kalau diceritain sama temannya gitu,.. astagfirullah aib sendiri bangga di ceritain ke orang-orang.. terus gue harus bilang wooow gitu.

Itulah problema cinta anak remaja zaman sekarang, mereka bilang “aku mencintaimu dengan tulus” padahal kata-kata itu hanya sebagai senjata untuk menaklukan hati si korban tadi. untuk para ladis-ladis nih,apalagi yang masih polos, jangan percaya dengan kata-kata manis yang keluar dari mulut cowok. Survey membuktikan mereka hanya cinta kalian karena nafsu, hanya ingin menjadikan kalian sebagai pelampiasan untuk memuaskan nafsunya tersebut.

Okay, kembali ke pembahasan awal nih, tentang cinta pada Allah. Ketahuilah kawan meskipun kita rajin shalat namun ternyata shalat bukanlah jaminan seseorang bisa dekat dengan Allah. Karena ternyata, sholat pun memiliki tingkatan kualitas. Sholatnya orang yang jarang mengingat Allah adalah sebatas untuk menggugurkan kewajibannya aja. Sholat tersebut dilakukan hanya sebagai rutinitas fisik, jauh dari hakikat penghambaan seorang makhluk kepada Tuhannya. Dengan lebih jelasnya gini sob, secara fisik emang kita sholat, namun hati pikiran kita melayang tak tentu.

Cinta pada Allah adalah untuk mengenal Allah dan menjalin kedekatan pada Allah. Bukannya Allah membutuhkan cinta dari makhluk-Nya. Namun alangkah baiknya kita sebagai makhluk ciptaan-Nya, selalu mengingat Allah dan selalu mengutamakan Allah daripada hal-hal yang lainnya terutama yang bersifat keduniaan. Kehidupan ini akan indah jika setiap manusia mau mengenal Allah dan mau mendekatkan diri kepada-Nya. Karena tiadalah tempat bergantung selain kepada Allah. Cintailah Allah melebihi segalanya, insya Allah hati akan tenang, tanpa ada galau-galauan lagi deh sob.

Well, mari kita tingkatkan kecintaan kita kepada Allah agar kita bisa ikhlas dalam beribadah dan taqwa kepada-Nya. Sungguh besar kasih sayang Allah pada kita sob, tapi kita malah tidak mensyukurinya. Hmmm semoga keberkahan Allah selalu terlimpah untuk kita semua yang bertakwa pada Allah. Aamiin



ASALAM UKHUWAH ISLAMIYAH
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar