CATATAN
SEORANG IKHWAN
Tulisan
ke-008/edisi Jum’at
Oleh:
Yusuf Khaerul Ikhwan
Jika kita mau mencerna
lagi, sesungguhnya kehidupan di dunia ini tiada yang abadi. Semua yang bernyawa
pasti akan binasa tidak peduli siapa dia. Lalu kenapakah masih ada
manusia-manusia yang sombong, menyombongkan dirinya seolah-olah dia tidak akan
pernah mati. Dan tanyakan lah pada pemimpin yang sombong itu kemana dirinya
besok ketika ajal menjemput. Apakah dia bisa lari dan bersembenyi dari
datangnya sebuah keputusan itu yang tak ada satupun makhluk hidup bisa menolaknya.
Ketika kematian telah
datang, maka siapapun tak bisa menolak, ajal sudah didepan mata. Tak peduli
sekeras apapun tangisan kita, tak peduli seberapa banyak air mata kita. tatkala
nyawa sudah diujung tandu maka segalanya tak ada gunanya, harta, pangkat, tahta,
semua tak bisa menolong kita sekalipun.
Apakah kita masih berani
untuk melakukan dosa setelah peringatan itu telah datang, apakah kita masih
ingin melakukan maksiat setelah Allah memberikan peringatan kepada kita dari
umat-umat terdahulu,. Perhatikanlah firman
Allah SWT dalam surat Al-fajr ayat 6-14:
“Apakah kamu tidak
memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad? (yaitu) penduduk
Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi. yang belum pernah dibangun
(suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, dan kaum Tsamud yang memotong
batu-batu besar di lembah. dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara
yang banyak), yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat
banyak kerusakan dalam negeri itu, karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka
cemeti azab, sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.” (QS. Al-Fajr: 6-14).
Lihat bagaimana Allah
mengadzab kaum ‘aad, kaum tsamud dan fir’aun sekalipun yang mengaku dirinya
Tuhan. Mereka diberi adzab tanpa ampunan sedikitpun. Sekuat apapun kita, sekaya
apapun kita, sebanyak apapun tentara yang dimiliki, kita tidak akan pernah
sanggup dan mampu lari dari murka Allah.
Perhatikanlah, ini adalah
sebuah peringatan yang nyata untuk kita, apalah daya diri yang lemah ini yang
tiada apa-apanya dibandingkan dengan kuasa-Nya. Semua orang pasti akan
mengalami mati, semua makhluk yang bernyawa semua pasti mati dan mereka akan
kembali kepada Rabb-Nya. Dan akan dimintai pertanggung jawaban atas segala
perbuatannya ketika di dunia.
Kematian tidak mengenal
sesiapa, orang yang paling mulia pun akan mati. Para nabi-nabi Allah dan para
Rasul-Rasul Allah, mereka adalah orang-orang yang mulia, namun lihat tatkala
kematian itu sudah datang, mereka pun akan mati. Tak ada manusia yang hidup
kekal didunia ini. Kita hanya manusia biasa yang tidak ada apa-apanya di dunia
ini. Masih pantaskah kita untuk berbuat sombong. Na’udzubillahi mindzalik..
wallahu’alam bishawab.
______________
Salam, Penulis pemula,-