Bagaimana pun baiknya kita berlaku baik, memang akan ada orang yang merasa bahwa kita tidak cukup baik baginya

Sabtu, 10 Oktober 2015

Teacher Problematic

Teacher Problematic
Oleh: Yusuf al-hamdani

Wuiiihhh keren kan judul nya pake bahasa inggris segala. Ya sekalian belajar pake bahasa inggris dikit-dikit lah gak papa kan. Itung-itung kita belajar bareng, oke guys.

Oke sesuai judul nya di atas teacher problematic alias guru bermasalah, itu yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini. Kenapa ya dalam dunia pendidikan di Indonesia itu selalu aja muncul masalah-masalah yang tak pernah ada hentinya. Entah siapa yang salah dan siapa yang bertanggung jawab atas semua permasalahan yang ada dan juga bagaimana cara untuk memperbaiki pendidikan di negeri kita ini agar tidak terjadi lagi tindakan amoral, asusila dan sebagainya.

Tentunya semua pihak bertanggung jawab dalam setiap permasalahan yang ada, bukan hanya pihak internal dari sekolah tetapi masyarakat juga harus saling bahu-membahu dalam memperbaiki segala problematika yang ada dalam dunia pendidikan kita saat ini. Dan juga tidak saling salah menyalahkan ataupun saling menuduh satu sama lain. Karena pendidikan itu kunci utama dalam membangun sebuah peradaban dan memajukan bangsa, tentunya hal ini harus melibatkan semua pihak.

A: Cieee illeeh dalam banget kata-katanya.
B: ya gak papa atuh, kita kan sebagai pelajar harus kritis, tul gak.
A: betul aja dah.

"A teacher is a reflection for his students, if teachers have good moral, then his students will have a good moral. otherwise, if the teacher has a bad moral then the students will have a bad moral as well "

Sebagai seorang guru haruslah mempunyai karakter yang baik, yang mana bisa mencontohkan sisi-sisi positif dalam dirinya agar siswanya pun meniru apa yang dia lakukan. Bagaimana jadinya jika guru memiliki karakter yang jelek, apakah bisa guru-guru seperti itu menciptakan generasi-generasi yang hebat di masa depan kelak. Tentunya tidak mungkin terjadi karena bagaimana pun juga guru itu adalah panutan bagi murid-muridnya. Mereka sangat dihormati dan disegani, seorang guru adalah orang yang dikenal dengan ilmunya. Itu artinya, seorang murid itu hormat dan manut terhadap gurunya karena ilmu yang dimiliki oleh guru tersebut.

Saya punya cerita tentang salah seorang guru yang bermasalah dalam mengajar siswa-siswinya dikelas. Hal ini saya ketahui dari curhatan para siswa-siswi yang beliau ajar tersebut.

Setiap hari minggu kadang saya sering di undang oleh anak-anak rohis untuk memberikan arahan dan bimbingan nya, ya kalo bahasa kerennya sih jadi mentor gitu. Kebetulan saya alumni dari sekolah tersebut. So, saya juga ingin berperan dalam mengembangkan kegiatan eksatarkulikuler yang ada di sekolah tempat saya menimba ilmu dulu.

Ketika itu mereka sedang berdiskusi membahas agenda kegiatan rutin setiap hari minggu. mereka kebingungan untuk mencari ustadz untuk mengisi pengajian yang akan di adakan oleh anak-anak rohis tersebut. Lalu saya menyarankan agar yang mengisi pengajian itu gak perlu jauh-jauh. Disekolah ini kan punya guru agama, apalagi guru agama tersebut salah satu pembina di rohis ini. Saya katakan, gak enak kalo harus mengundang penceramah dari luar, sementara di sekolah juga punya orang yang sudah jelas background keagamaan nya.

Namun jawaban mereka begitu memprihatinkan. Mereka bilang, mereka gak suka dengan guru agama yang ada disekolah nya. Dengan alasan, guru tersebut suka nyolek-nyolek siswinya ketika proses belajar mengajar berlangsung. Tidak selesai sampai disitu, guru tersebut juga sering mengajarkan siswa nya hal-hal yang tidak pantas untuk diceritakan. Apalagi pada murid-murid SMP yang usianya baru menginjak baligh. Rasa penasaran mereka masih membludak, artinya jika diceritakan hal-hal yang berbau porno, otomatis mereka akan mencari tahu lebih dalam lagi tentang itu.

Apa maksudnya cerita porno?
Iya, cerita dari salah seorang siswa, guru tersebut ketika belaiu mengajar dikelas, beliau sering bercerita tentang masa lalu nya yang jelas-jelas tidak boleh di ceritakan oleh orang lain. Beliau bercerita tentang bagaimana beliau ketika pacaran dulu semasa remaja, semua yang berbau sex hampir beliau ceritakan, tidak ada rasa berdosa sama sekali. bagaimana proses beliau menaklukan hati wanita, kemudian bagaimana cara beliau mendapatkan bagian-bagian rahasia dari wanita, semua beliau ceritakan secara eksplisit. Seolah-olah guru tersebut sedang mengajarkan siswa nya untuk melakukan hal yang sama seperti yang beliau pernah lakukan dulu. Mungkin ada sebagian siswa yang senang mendengarkan cerita tersebut dan ada juga siswa yang gak suka dan malah jiji mendengarnya. Salah satunya siswi yang cerita ke saya ini. Dan yang cerita itu bukan satu orang saja, tapi anggota rohis pun sepakat bahwa guru tersebut tuh emang memiliki karakter yang tidak baik. Apalagi status beliau sebagai guru agama, dengan gelar yang disandang nya “S.Ag”. miris banget kan. Jika guru agama saja seperti itu lalu akan melahirkan generasi seperti apa kelak.

Mendengar cerita seperti itu, tentunya tidak aneh menurut saya. Karena memang, paham liberal ini hampir telah masuk dalam berbagai lini. Terutama dalam dunia pendidikan. Bagaimana kita lihat banyak di perguruan-perguruan tinggi yang berlandaskan islam pun harus terjangkit paham liberal seperti ini. Dan tidak aneh jika lulusan-lulusan nya pun banyak yang berpaham liberal. Guru agama yang liberal bisa kita jumpai secara langsung saat ini. Bukan hanya isu-isu semata, melainkan sudah menjadi fakta. Jika ada guru yang membebaskan segala bentuk perbuatan yang jelas-jelas dilarang dalam syari’at mungkin sudah bukan hal yang aneh lagi. maka tidak heran, jika akhlak pelajar saat ini semakin bobrok saja. karena pendidikan kita tidak hanya sedang di rusak dari luar tetapi juga dari dalam.

Dan juga ketika mendengar ada mahasiswa jurusan agama islam mengatakan bahwa tidur dengan lawan jenis yang bukan mahrom itu tidak mengapa itu sudah bukan menjadi hal yang aneh lagi. karena seperti itulah keadaanya. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya bahwa, orang-orang yang berpaham liberal sudah masuk dalam semua lini. Kurang nya pemahaman agama tentu akan membuat kita mudah terpengaruh dengan doktrin-doktrin mereka. baik atau buruk akan menjadi samar, sulit untuk di bedakan.

Memang tidak semua guru agama seperti itu. Saya yakin masih banyak guru-guru agama yang hebat yang memiliki suri tauladan yang baik. Namun, permaslahan yang terjadi di dunia pendidikan kita memang perlu di sorot. Karena orang-orang yang berpaham sesat seperti ini (liberal) memiliki pengaruh yang tidak bisa kita anggap remeh. Mereka-mereka inilah yang nantinya akan mewariskan paham-paham yang bertentangan dengan syari’at islam. Dan akan menciptakan generasi-generasi yang bebas tanpa peduli aturan-aturan agama. Kita sebagai orang yang masih melek harus menyadarkan dan memberikan pemahaman-pemahaman kepada orang-orang disekitar kita agar tidak terpengaruh juga dengan paham seperti ini.


Kamis, 08 Oktober 2015
Catatan Remaja Muslim



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar