Teacher Problematic
Oleh: Yusuf
al-hamdani
Wuiiihhh keren kan judul nya pake
bahasa inggris segala. Ya sekalian belajar pake bahasa inggris dikit-dikit lah
gak papa kan. Itung-itung kita belajar bareng, oke guys.
Oke sesuai judul nya di atas teacher problematic alias guru
bermasalah, itu yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini. Kenapa ya dalam
dunia pendidikan di Indonesia itu selalu aja muncul masalah-masalah yang tak
pernah ada hentinya. Entah siapa yang salah dan siapa yang bertanggung jawab atas
semua permasalahan yang ada dan juga bagaimana cara untuk memperbaiki
pendidikan di negeri kita ini agar tidak terjadi lagi tindakan amoral, asusila
dan sebagainya.
Tentunya semua pihak bertanggung
jawab dalam setiap permasalahan yang ada, bukan hanya pihak internal dari
sekolah tetapi masyarakat juga harus saling bahu-membahu dalam memperbaiki
segala problematika yang ada dalam dunia pendidikan kita saat ini. Dan juga
tidak saling salah menyalahkan ataupun saling menuduh satu sama lain. Karena
pendidikan itu kunci utama dalam membangun sebuah peradaban dan memajukan
bangsa, tentunya hal ini harus melibatkan semua pihak.
A: Cieee illeeh dalam banget
kata-katanya.
B: ya gak papa atuh, kita kan
sebagai pelajar harus kritis, tul gak.
A: betul aja dah.
"A
teacher is a reflection for his students, if teachers have good moral, then his
students will have a good moral. otherwise, if the teacher has a bad moral then
the students will have a bad moral as well "
Sebagai seorang guru haruslah
mempunyai karakter yang baik, yang mana bisa mencontohkan sisi-sisi positif
dalam dirinya agar siswanya pun meniru apa yang dia lakukan. Bagaimana jadinya
jika guru memiliki karakter yang jelek, apakah bisa guru-guru seperti itu
menciptakan generasi-generasi yang hebat di masa depan kelak. Tentunya tidak
mungkin terjadi karena bagaimana pun juga guru itu adalah panutan bagi
murid-muridnya. Mereka sangat dihormati dan disegani, seorang guru adalah orang
yang dikenal dengan ilmunya. Itu artinya, seorang murid itu hormat dan manut terhadap
gurunya karena ilmu yang dimiliki oleh guru tersebut.
Saya punya cerita tentang salah
seorang guru yang bermasalah dalam mengajar siswa-siswinya dikelas. Hal ini
saya ketahui dari curhatan para siswa-siswi yang beliau ajar tersebut.
Setiap hari minggu kadang saya
sering di undang oleh anak-anak rohis untuk memberikan arahan dan bimbingan
nya, ya kalo bahasa kerennya sih jadi mentor gitu. Kebetulan saya alumni dari
sekolah tersebut. So, saya juga ingin berperan dalam mengembangkan kegiatan
eksatarkulikuler yang ada di sekolah tempat saya menimba ilmu dulu.
Ketika itu mereka sedang
berdiskusi membahas agenda kegiatan rutin setiap hari minggu. mereka
kebingungan untuk mencari ustadz untuk mengisi pengajian yang akan di adakan
oleh anak-anak rohis tersebut. Lalu saya menyarankan agar yang mengisi
pengajian itu gak perlu jauh-jauh. Disekolah ini kan punya guru agama, apalagi
guru agama tersebut salah satu pembina di rohis ini. Saya katakan, gak enak
kalo harus mengundang penceramah dari luar, sementara di sekolah juga punya
orang yang sudah jelas background keagamaan nya.
Namun jawaban mereka begitu
memprihatinkan. Mereka bilang, mereka gak suka dengan guru agama yang ada
disekolah nya. Dengan alasan, guru tersebut suka nyolek-nyolek siswinya ketika
proses belajar mengajar berlangsung. Tidak selesai sampai disitu, guru tersebut
juga sering mengajarkan siswa nya hal-hal yang tidak pantas untuk diceritakan. Apalagi
pada murid-murid SMP yang usianya baru menginjak baligh. Rasa penasaran mereka
masih membludak, artinya jika diceritakan hal-hal yang berbau porno, otomatis
mereka akan mencari tahu lebih dalam lagi tentang itu.
Apa
maksudnya cerita porno?
Iya, cerita dari salah seorang
siswa, guru tersebut ketika belaiu mengajar dikelas, beliau sering bercerita
tentang masa lalu nya yang jelas-jelas tidak boleh di ceritakan oleh orang
lain. Beliau bercerita tentang bagaimana beliau ketika pacaran dulu semasa
remaja, semua yang berbau sex hampir beliau ceritakan, tidak ada rasa berdosa
sama sekali. bagaimana proses beliau menaklukan hati wanita, kemudian bagaimana
cara beliau mendapatkan bagian-bagian rahasia dari wanita, semua beliau
ceritakan secara eksplisit. Seolah-olah guru tersebut sedang mengajarkan siswa
nya untuk melakukan hal yang sama seperti yang beliau pernah lakukan dulu.
Mungkin ada sebagian siswa yang senang mendengarkan cerita tersebut dan ada
juga siswa yang gak suka dan malah jiji mendengarnya. Salah satunya siswi yang
cerita ke saya ini. Dan yang cerita itu bukan satu orang saja, tapi anggota
rohis pun sepakat bahwa guru tersebut tuh emang memiliki karakter yang tidak
baik. Apalagi status beliau sebagai guru agama, dengan gelar yang disandang nya
“S.Ag”. miris banget kan. Jika guru agama saja seperti itu lalu akan melahirkan
generasi seperti apa kelak.
Mendengar cerita seperti itu,
tentunya tidak aneh menurut saya. Karena memang, paham liberal ini hampir telah
masuk dalam berbagai lini. Terutama dalam dunia pendidikan. Bagaimana kita
lihat banyak di perguruan-perguruan tinggi yang berlandaskan islam pun harus
terjangkit paham liberal seperti ini. Dan tidak aneh jika lulusan-lulusan nya
pun banyak yang berpaham liberal. Guru agama yang liberal bisa kita jumpai
secara langsung saat ini. Bukan hanya isu-isu semata, melainkan sudah menjadi
fakta. Jika ada guru yang membebaskan segala bentuk perbuatan yang jelas-jelas
dilarang dalam syari’at mungkin sudah bukan hal yang aneh lagi. maka tidak
heran, jika akhlak pelajar saat ini semakin bobrok saja. karena pendidikan kita
tidak hanya sedang di rusak dari luar tetapi juga dari dalam.
Dan juga ketika mendengar ada
mahasiswa jurusan agama islam mengatakan bahwa tidur dengan lawan jenis yang
bukan mahrom itu tidak mengapa itu sudah bukan menjadi hal yang aneh lagi.
karena seperti itulah keadaanya. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya
bahwa, orang-orang yang berpaham liberal sudah masuk dalam semua lini. Kurang
nya pemahaman agama tentu akan membuat kita mudah terpengaruh dengan
doktrin-doktrin mereka. baik atau buruk akan menjadi samar, sulit untuk di
bedakan.
Memang tidak semua guru agama
seperti itu. Saya yakin masih banyak guru-guru agama yang hebat yang memiliki
suri tauladan yang baik. Namun, permaslahan yang terjadi di dunia pendidikan
kita memang perlu di sorot. Karena orang-orang yang berpaham sesat seperti ini
(liberal) memiliki pengaruh yang tidak bisa kita anggap remeh. Mereka-mereka
inilah yang nantinya akan mewariskan paham-paham yang bertentangan dengan
syari’at islam. Dan akan menciptakan generasi-generasi yang bebas tanpa peduli
aturan-aturan agama. Kita sebagai orang yang masih melek harus menyadarkan dan
memberikan pemahaman-pemahaman kepada orang-orang disekitar kita agar tidak
terpengaruh juga dengan paham seperti ini.
Kamis, 08 Oktober 2015
Catatan Remaja Muslim